Senin, 07 Januari 2013

SPESIMEN HEWAN AWETAN BASAH IKAN GURAME (Osphronemus gourami sp)



LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA
SPESIMEN HEWAN AWETAN BASAH IKAN GURAME (Osphronemus gourami sp)

http://www.umm.ac.id/files/image/%21new_logo/logo_umm.png

OLEH
KELOMPOK 1 DAN 3
BIOLOGI 3 A

Aulia Risqi Rohmatin        :    201110070311006
Nur Lailatul Fitri               :    201110070311011
Emilda Novianti                :    201110070311012
Endriyansyah                     :    201110070311016
Yuliana Putri Susanti         :    201110070311022
Amrina Rosadah                :    201110070311031
Kurnia Sya’ban Pattimoa  :    201110070311035
Ahmad Najmul Abidin      :    201110070311036
Regina Septiningsih           :    201110070311041
Edi Purnomo                     :    201110070311043


LABORATURIUM BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................           i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................        1
1.1 Latar Belakang.................................................................................  1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................  1
1.3 Tujuan ............................................................................................   2
1.4 Manfaat .........................................................................................    2
BAB II Tinjauan Pustaka........................................................................... 3
2.1 Deskripsi Umum Kelas Pisces........................................................   3
2.2 Sistematika Hewan......................................................................      4
2.3 Struktur Morfologi dan Anatomi.................................................      4
2.4 Teknik Awetan Basah..................................................................      5
2.5 Peranan Hewan Kelas Pisces Bagi Kehidupan.............................     6
BAB III Metode Penelitian........................................................................   7
3.1 Alat dan Bahan..............................................................................   7
3.2 Cara Kerja......................................................................................    7
BAB IV Hasil dan Pembahasan............................................................     10
4.1 Data Pengamatan........................................................................      10
4.2 Pembahasan................................................................................       12
BAB IV Penutup.....................................................................................     13
Daftar Pustaka.......................................................................................      14
Lampiran................................................................................................      15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya lah laporan mengenai pengawetan basah dan kering pada specimen ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah banyak berperan khususnya kepada Instruktur dan Asisten Laboratorium Biologi UMM yang telah membimbing serta memberikan ilmu pengetahuan mengenai segala hal yang berkaitan dengan teknik awetan sehingga pada akhirnya laporan ini dapat menjadi salah satu bahan pengetahuan baru bagi kami.
Dalam penulisannya penulis menyadari bahwa laporan ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Maka dalam kesempatan ini juga penulis memohon maaf atas segala keterbatasan yang terdapat dalam laporan.
Namun besar harapan penulis yaitu semoga laporan ini mampu memotivasi penulis maupun pembaca untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan baru untuk saat dan nanti.

Malang, 15 Desember 2012


    Penulis



 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin , bernafas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes).Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hamper diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin (Hayati, 2011).
Pada sistematika atau taksonomi ada 3 pekerjaan yang biasa dilakukan, yaitu identifikasi, klasifikasi, dan pengamatan evolusi. Identifikasi merupakan pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri/sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut (Riki, 2010).
            Pembuatan awetan spesimen diperlukan untuk tujuan pengamatan spesimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk spesimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan spesimen dapat berupa awetan basah atau kering. Untuk awetan kering, tanaman diawetkan dalam bentuk herbarium, sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya mengeluarkan  organ-organ dalamnya. Awetan basah, baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh spesimen dalam larutan formalin 4%.
1.2  Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kelas Pisces?
2. Apakah Sistematika dari Ikan Gurami (Osphronemus gourami sp)?
3. Bagaimana struktur morfologi dan anatomi  (Osphronemus gourami sp)?
4. Apakah pengertian Teknik Awetan Basah?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam teknik awetan basah?
6. Apa saja peranan Kelas Pisces dalam kehidupan?
1.3  Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelas Pisces.
2. Untuk mengetahui Sistematika dari Ikan Gurami (Osphronemus gourami sp).
3. Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi Osphronemus gourami sp.
4. Untuk mengetahui pengertian Teknik Awetan Basah.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam teknik awetan basah.
6. Untuk mengetahui peranan Kelas Pisces dalam kehidupan.
1.4  Manfaat
            Makalah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan manfaat berupa informasi bagi pembaca  tentang Kelas pisces, Ikan Gurami, dan Teknik Awetan Basah.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Deskripsi Umum Kelas Pisces
            Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)  hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes) (Rio, 2005).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan (Anoymous, 2012).
Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium (Anonymous, 2011).
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 jutaton (Budiyanto, 2003).
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
1. Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
2. Bernapas dengan insang (operculum) dan dibantu oleh kulit.
3. Tubuh terdiri atas Kepala.
4. Rangka tersusun atas tulang sejati.
5. Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
6. Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi   berenang.
2.2  Sistematika Ikan Gurami (Osphronemus gourami sp)           
            Kingdom         : Animalia
            Filum               : Chordata
            Kelas               : Actinopterygii
Ordo                : Perciformes
Famili              : Osphronemidae
Genus              : Osphronemus
Spesies            : Osphronemus gourami sp
2.3  Struktur Morfologi dan Anatomi Ikan Gurami (Osphronemus gourami sp)
            Secara morfologi, ikan gurami memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. gurame mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan gurame jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan bibir bawah relatif tebal (Anonymous, 2009).
Gurame memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor. Sirip punggung tidak begitu panjang, atau pendek dan berada hampir di bagian belakang tubuh. Sirip dada kecil berada di belakang tutup insang. Sirip perut juga kecil berada di bawah sirip dada. Sirip ekor berada dibelakang tubuh dengan bentuk bulat. Sedangkan sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pankgal bawah sirip ekor (Anonymous, 2010)
Ujung sirip punggung dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor, ujung pangkal ekor berbentuk bususr. Pada dasar sirip dada gurame betina terdapat tanda berupa bundaran hitam. Bagian kepala gurame muda berbentuk lancip dan akan menjadi tumpul bila sudah besar. Pada badan gurame muda terdapat garis tegak atau vertikal berwarna hitam berjumlah 7 – 10 buah dan garis-garis tegak ini akan hilang setelah dewasa.
Badan gurame muda pada umumnya berwarna biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih atau kekuningan. Warna tersebut akan berubah menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut berwarna keperakan atau kekuningan. Pada gurame muda terdapat garis tegak berwarna hitam berjumlah 7 – 9 buah, dan garis itu akan menghilang setelah dewasa.
Di alam, gurami hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau; namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan ini muncul ke permukaan untuk bernapas langsung dari udara.
Gurami termasuk jenis ikan herbivora, yaitu jenis ikan pemakan tumbuh-tumbuhan. Sifat ini terlihat dari anatominya, terutama ususnya yang cukup panjang. Enzim yang dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar dalam ususnya mempunyai fungsi sebagai pencerna unsur-unsur makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

2.4  Teknik Awetan Basah
        2.4.1  Pengertian Teknik Awetan Basah
      Teknik awetan basah merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam pengawetan hewan-hewan dari kelas vertebrata khusunya yang mempunyai ukuran cukup besar. Teknik ini dapat juga digunakan untuk tumbuhan tingkat tinggi.
        2.4.2  Langkah-langkah Teknik Awetan Basah
     1. Menyiapkan hewan yang akan diawetkan.
     2. Menyediakan formalin yang telah diencerkan sesuai dengan keinginan.
     3. Memasukkan hewan pada larutan formalin yang telah ada dalam stoples kaca  dan telah diencerkan dimana sebelum memasukkan hewan  ke dalam stoples, kaca terlebih dahulu udang dibersihkan dari kotoran atau lumpur dengan menggunakan aquades.
     4. Menutup rapat stoples kaca dan kemudian diberi label yang berisi nama  spesimen tersebut dan familinya.
        2.4.3  Manfaat Teknik Awetan
    Teknik awetan basah pada hewan vertebrata ini bermanfaat sebagai salah satu media pembelajaran dalam ilmu biologi. Dengan adanya teknik awetan basah ini, maka peserta didik akan lebih mudah memahami struktur anatomi dari hewan yang diawetkan tanpa harus membuang waktu untuk proses pembedahannya.
2.5  Peranan Hewan Kelas Pisces Bagi Kehidupan
            Secara umum, banyak jenis ikan yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan untuk bahan penelitian, kesenangan dan rekreasi. Sebagai bahan pangan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani. Di bidang yang lain, memancing ikan merupakan salah satu jenis olahraga (rekreasi) yang banyak digemari dan memelihara ikan hias di dalam akuarius atau kolam termasuk hobi yang dapat memberi hiburan bagi manusia.











BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Alat dan Bahan
       3.1.1 Alat
1. Jarum pentul
            2. Toples kaca
3. Kaca Bejana
4. Pisau
5. Alat tulis
6. Kamera
7. Handscun / sarung tangan
8. Papan parafin + Alat seksi lengkap
       3.1.2 Bahan
1. Ikan gurami
2. Formalin 3-4%
3. Aquades
4. Kapas
5. Alkohol 70%
3.2  Cara Kerja
3.2.1 Membius Hewan
1. Melakukan pembiusan pada ikan Gurami
2. Hewan yang telah dibius kemudian disectio dan dicuci sampai bersih
3. Mengamati bagian morfologi pada  ikan Gurami

3.2.2 Cara Menyeksi
Melakukan pembedahan pada bagian porus sampai bagian cervix
 
Proses pembedahan pada bagian perut ikan gurami
Mengamati bagian anatomi ikan gurami yang akan dibuat awetan basah
3.2.3 Pengawetan
Sebelum melakukan pengawetan, mencuci bersih ikan gurami dengan air sampai tidak sedikit darah yang keluar.
Kemudian dibasahi seluruh bagian tubuh menggunakan alkohol hingga merata
Melatakkan ikan gurami tersebut kedalam toples kaca yang berisi formalin
3.2.4 Pelabelan
Pelabelan dilakukan sebagai penegenal identitas kolektor/ lembaga yang menaungi serta klasifikasi pada hewan tersebut. Kemudian menempelkan dibagian toples kaca.











BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

4.1  Data Pengamatan
       4.1.1  Foto Pengamatan

Rounded Rectangle: Pina dorsalis Morfologi Ikan Gurami
Rounded Rectangle: Linea supra orbitalis Rounded Rectangle: Trunchus Rounded Rectangle: Rima oris Rounded Rectangle: Chepal Rounded Rectangle: Cauda Rounded Rectangle: Linea infra orbitalis Rounded Rectangle: Operculum Rounded Rectangle: Linea hyomandibuarisRounded Rectangle: Squama Rounded Rectangle: pina analisRounded Rectangle: Organon visusRounded Rectangle: Pina pectoralis Rounded Rectangle: Pina lateralisRounded Rectangle: Pina caudalisRounded Rectangle: Pina abdominalis Rounded Rectangle: Pina genetalis

Anatomi Ikan Gurami
Rounded Rectangle: Cor Rounded Rectangle: Insang Rounded Rectangle: Hepar Rounded Rectangle: Usus  Rounded Rectangle: Ginjal Rounded Rectangle: Pneumaticus Rounded Rectangle: Porus urogenetalis

    4.1.2  Gambar Literature
                                                
 











Gambar 1. Morfologi Ikan Gurami
Sumber : animal.blogspot.com

Gambar 2. Anatomi Ikan Gurami
Sumber : biology.blogspot.com





Ikan gurami merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina.  Merupakan salah satu ikan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae. 
Ikan gurami adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi, pemeliharaan mudah serta harga yang relatif stabil. 
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Bentuk tubuh pipih datar, tipe letak mulut terminal, tipe sirip ekor membulat, bentuk garis sisi relative lurus, warna dan corak tubuh : kepala warna hitam kekuningan, perur warna kuning keemasan, ekor warna abu-abu dengan ujung kekuningan, dorsal warna abu-abu gelap. Dan parameter yang didapatkan adalah panjang standar adalah 90 mm, panjang total adalah 110 mm, panjang kepala 30 mm, tinggi badan 40 mm, panjang batang ekor 15 mm, tinggi batang ekor 13 mm, panjang moncong 10 mm, tinggih sirip punggung 20 mm, panjang dasar sirip punggung 35 mm, panjang siripn dada 5 mm, panjang sirip perut 80 mm, panjang sirip dubur 45 mm, diameter mata 9 mm.  
Sedangkan pada praktikum tentang awetan basah kami dari kelompok 1 dan 3 dapat mengetahui cara teknik spesimen hewan awetan basah yaitu dengan cara melakukan disectio pada ikan gurami kemudian melakukan pengawetan dengan membasahi tubuh ikan  menggunakan alkohol sebanyak 20 - 70 %. Setalah itu dimasukkan atau dielatakkan kedalam toples yang berisi formalin 2 % - 4 %. 









BAB V
PENUTUP


5.1  Kesimpulan
                  ·            Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)  hidup di air dan bernapas dengan insang.
                ·              Ikan gurami adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi, pemeliharaan mudah serta harga yang relatif stabil. 
                ·              Teknik awetan basah pada hewan vertebrata ini bermanfaat sebagai salah satu media pembelajaran dalam ilmu biologi.
                ·              Teknik awetan basah merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam pengawetan hewan-hewan dari kelas vertebrata khusunya yang mempunyai ukuran cukup besar
5.2  Saran
       Kami menyarankan agar bahan atau hewan dari vertebrata yang diawetkan lebih banyak lagi, sehingga kita dapat menggunakannya sebagai media belajar yang mudah dan bisa dikembangkan dalam pembelajaran selanjutnya. Akan lebih baik lagi ketika hewan yang diawetkan adalah kelelawar, karena pada internet hanya sedikit yang membahas tentang hewan ini.










DAFTAR PUSTAKA

Hayati, 2011. Buku Praktikum Vertebrata. Erlangga. Jakarta.
Riki, 2010. Vertebrata. Yudistira. Bandung
Rio, 2005. Dunia Hewan. Bumi Aksara. Jakarta
Budiyanto, 2003. Petunjuk Praktikum Vertebrata. Erlangga. Jakarta
Anonymous. 2009. (online). http://biology.blogspot.com/2009/07/klas-pisces.html. Diakses 14 Desember 2012
Anonymous . 2010. (online). http://arifiansyah.blogspot.com/2010/08/morfologi-anatomi-gurami.html. Diakses 14 Desember 2012
Anonymous. 2011. (online). http://zaifbio.blogspot.com/2011/04/teknik-awetan-basah.html. Diakses 14 Desember 2012
Anonymous. 2012. (online). http://catatanku.blogspot.com/2012/02/pengertian-awetan-basah.html. Diakses 14 Desember 2012


LAMPIRAN

Foto Kegiatan Praktikum Spesimen Hewan Awetan Basah ( Ikan Gurame)

Gb. 1 Mengamati morfologi ikan gurame setelah dibius
Gb. 2 Membedah bagian prorus genital ikan gurame
Gb. 3 Proses pembedahan bagian Anatomi ikan gurame
Gb. 4 Mengamati Anatomi ikan gurame yang akan dibuat awetan basah
Gb. 5 Proses pencucian ikan gurame, supaya bebas dari darah yang keluar
Gb. 6. Membasahi ikan gurami dengan alkohol 20-70 % hingga merata
Gb. 7 Pastikan semua bagian tubuh ikan sudah terkena dengan alkohol
Kemudian meletakkan ikan tersebut kedalam toples kaca yang berisi formalin sebanyak 2 – 4 %